Tuesday, May 03, 2011

Mari Ber KB

IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kabupaten Cianjur, Jabar, sepanjang tahun melalui Bakti IBI, berperanserta menyukseskan program KB (Keluarga Berencana) dengan sememberikan pelayanan pemasangan implan dan IUD secara gratis kepada warga masyarakat yang ingin menjadi aseptor baru.
Ketua IBI Kabupaten Cianjur, Ny. Hj Tien Tatang, mmmenjelaskan kepada Pelita di Sekrtariat Ibi Jalan Oto Iskandardinata, kemarin, belum lama ini, telah meberikan layanan pemasangan implan dan IUD gratis kepada 150 aseptor baru di wilayah Kecamatan Cianjur Kota.
Pelayanan implan dan IUD gratis ini atas kerjasama dengan BKKBN, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan mendapat dukungan penuh dari Bupati serta Ketua Penggerak PKK Kabupaten Cianjur, ungkap Ny Hj Tien Tatang.
Pemasangan implan dan IUD gratis, dilaksanakan secara simultan, yang akan disesuaikan dengan anggaran dan jadwal kegiatan IBI, nantinya bisa saja dilaksanakan di tempat lain, tidak hanya di Sekretariat IBI, karena tujuan IBI ingin memberikan pelayanan KB kepada masyarakat ke arah yang lebih baik.
Melalui kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu yang tadinya masih ragu dan takut untuk melakukan pemasangan implan atau IUD, dengan sendirinya memiliki kesadaran mau ikut KB, dan dalam menyukseskan Program KB ini, diperlukan adanya kerjasama semua lintas sektor yang terkait, ujarnya.
Tanpa ada dukungan dari berbagai pihak, Bulan Bhakti IBI dalam menyukseskan Program KB, tidak akan berjalan dengan baik, karena misi IBI sendiri untuk mensejahterakan kaum perempuan, sehingga IBI terus berupaya memberikan yang terbaik khususnya kepada pada ibu-ibu, tuturnya.
IBI merupakan organisasi yang berdiri sendiri baik dari mulai tingkat pusat sampai daerah, hingga sekarang anggota IBI yang sudah tercatat sekitar 359 dan yang sudah memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) ada 220 orang, diharapkan yang belum memiliki KTA akan segera memilikinya, karena keanggotannya masih dalam proses.
Sementara Kabid Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada BKKBN Kabupaten Cianjur, Dra Sylvia Tuti Indarsih, mengatakan, organisasi IBI merupakan organisasi masyarakat dan milik masyarakat, memiliki andil yang cukup besar dalam upaya menekan angka kelahiran, dengan cara memberikan penyuluhan dan kesehatan bagi ibu-ibu.
Dengan adanya IBI, ibu-ibu khususnya pengantin baru/muda mendapat penyuluhan kesehatan dan pentingnya ikut KB, sehingga mereka nantinya bisa mengatur jarak kelahiran anak pertama dengan yang berikutnya, bahkan jika kesadaran ibu-ibu sudah merasa cukup dengan dua anak saja, maka program pemerintah dengan cukup dua anak saja, bisa tercapai dengan baik.
Menurut Silvy, Program IBI, sudah sepantasnya mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat, karena jika tidak ada dukungan dan campur tangan pihak pemerintah, program yang telah direncanakan baik oleh IBI Pusat maupun daerah tidak akan berjalan baik.(man/ck-67)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home